Konsep pendidikan dalam islam :
Melihat pandangan Islam yang meletakkan ilmu dan ahlinya dalam kedudukan yang tinggi dan mulia, maka salah satu aplikasinya adalah mendirikan lembaga pendidikan yang mampu mencetak ulama yang memiliki kualitas iman dan ilmu yang memenuhi tuntutan zaman, diantara lembaga pendidikan tersebut adalah pesantren yang sudah berabad-abad teruji sistemnya dan dapat melahirkan banyak tokoh pembangkit umat. Dan berdakwah melalui pesantren ini sangat efektif dalam mencetak keunggulan Sumber Daya Manusia ( SDM.).
Melihat pandangan Islam yang meletakkan ilmu dan ahlinya dalam kedudukan yang tinggi dan mulia, maka salah satu aplikasinya adalah mendirikan lembaga pendidikan yang mampu mencetak ulama yang memiliki kualitas iman dan ilmu yang memenuhi tuntutan zaman, diantara lembaga pendidikan tersebut adalah pesantren yang sudah berabad-abad teruji sistemnya dan dapat melahirkan banyak tokoh pembangkit umat. Dan berdakwah melalui pesantren ini sangat efektif dalam mencetak keunggulan Sumber Daya Manusia ( SDM.).
Sejarah masuk islam ke Indonesia : Telah kita ketahui bersama bahwa tradisi
pesantren adalah warisan dakwah Wali Songo ( Wali Sembilan ) yang tetap eksis
yang masih membutuhkan penyesuaian sesuai dengan zamannya. Rentetan periodik
dakwah ini tidak perlu kita berpaling dari hasil karya ulama tradisional tetapi
yang perlu kita lakukan adalah melanjutkan estafet dakwah dengan menambah
kualitas pesantren itu sendiri. Karena yang jelas mereka sudah melakukan banyak
ijtihad untuk menjalankan proses dakwah yang merupakan tuntutan agama yang
harus dijalankan oleh masing-masing individu kaum muslimin. Metode mereka dalam
berdakwah banyak mengambil dari budaya kaum hindu yang merupakan kepercayaan
nenek moyang kita zaman dahulu. Maka tidak heran kalau melihat budaya India
yang ada kemiripan dalam penyampaian serta ilmu pengetahuan karena pembawa
dakwah ini berasal dari Gujarat. Dan pesantren merupakan benteng Islam
Indonesia bahkan benteng bangsa Indonesia sendiri..
Perjalanan pesantren dari awal hingga sekarang : Dengan banyaknya
perkembangan pola pesantren yang ada sekarang menunjukkan adanya dinamika
metode yang baik, oleh karenanya kita patut mensyukuri proses ini yang kita
warisi dari para ulama tradisional dan mereka sudah memetik hasil jerih payah
mereka yaitu berupa ijtihad mencari format yang tanggap, cepat dan dan tepat ,
oleh sebabnya Allah SWT memberikan anugrah dua kali lipat pahala jika mereka
benar dan satu pahala jika mereka salah.
Sejarah
perkembangan pemikiran yang merupakan cikal bakal munculnya peradaban mengalami
pasang surut mengikuti dinamika perkembangan sejarah umat Islam. Pendidikan
yang diartikan sebagai suatu yang mampu merubah kondisi yang lebih baik
mengalami perkembangan dan perubahan baik dari segi tujuan, metode, system
serta alat untuk mengukur keberhasilan dari proses pendidikan tersebut. Untuk
mengetahui perkembangan pendidikan haruslah diruntut menurut “historis”
pemikiran yang dikembangkan oleh para pemikir, penggagas, penggerak dan pelaku
pendidikan dari masa ke masa. Karena keterbatasan penulis mengenai hal ini,
terutama mengenai literature maka pembahasan dalam makalah ini lebih menekankan
pada perbandingan sisi-sisi pemikiran pendidikan Islam tradisional dan Modern.
Pendidikan
dalam Islam merupakan sebuah rangkaian proses pemberdayaan manusia menuju
kedewasaan, baik secara akal, mental maupun moral, untuk menjalankan fungsi
kemanusiaan yang diemban sebagai seorang hamba di hadapan Khaliq-nya dan juga
sebagai Khalifatu fil ardh (pemelihara) pada alam semesta ini. Dengan demikian,
fungsi utama pendidikan adalah mempersiapkan generasi penerus (peserta didik)
dengan kemampuan dan keahliannya (skill) yang diperlukan agar memiliki
kemampuan dan kesiapan untuk terjun ke tengah lingkungan masyarakat.
Dalam lintasan sejarah peradaban Islam, peran pendidikan ini benar-benar bisa diaktualisasikan dan diaplikasikan tepatnya pada zaman kejayaan Islam, yang mana itu semua adalah sebuah proses dari sekian lama kaum muslimin berkecimpung dalam naungan ilmu-ilmu ke-Islaman yang bersumber dari Quran dan Sunnah. Hal ini dapat kita saksikan, di mana pendidikan benar-benar mampu membentuk peradaban sehingga peradaban Islam menjadi peradaban terdepan sekaligus peradaban yang mewarnai sepanjang jazirah Arab, Afrika, Asia Barat hingga Eropa timur. Untuk itu, adanya sebuah paradigma pendidikan yang memberdayakan peserta didik merupakan sebuah keniscayaan.
Kemajuan peradaban dan kebudayaan Islam pada masa ke-emasan sepanjang abad pertengahan, di mana kebudayaan dan peradaban Islam berhasil memberikan Iluminatif (pencerahan) jazirah Arab, Afrika, Asia Barat dan Eropa Timur, hal ini merupakan bukti sejarah yang tidak terbantahkan bahwa peradaban Islam tidak dapat lepas dari peran serta adanya sistem pendidikan yang berbasis Kurikulum Samawi.
Saat ini dirasakan ada keprihatinan yang sangat mendalam tentang dikotomi ilmu
agama dengan ilmu umum. Kita mengenal dan meyakini adanya sistem pendidikan
agama dalam hal ini pendidikan Islam dan sistem pendidikan umum. Kedua sistem
tersebut lebih dikenal dengan pendidikan tradisional untuk yang pertama dan
pendidikan modern untuk yang kedua.
Seiring dengan itu berbagai istilah yang kurang sedap pun hadir ke permukaan, misalnya, adanya fakultas agama dan fakultas umum, sekolah agama dan sekolah umum. Bahkan dikotomi itu menghasilkan kesan bahwa pendidikan agama berjalan tanpa dukungan IPTEK, dan sebaliknya pendidikan umum hadir tanpa sentuhan agama.
(diolah dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar